Obat Diare Untuk Anak Yang Wajib Diketahui

Obat diare pada anak
Obat diare pada anak

Malam itu adik Kay terbangun dari tidurnya. Dia minta izin diantar ke toilet. Kami kira hanya sekali itu saja, ternyata beberapa jam kemudian balik lagi. Nggak hanya sekali dua kali,terhitung total sekitar 7 kali keluar masuk toilet hingga pagi hari. Kami menyadari ada yang salah dengan sistem pencernaannya. 

Diare, salah satu jenis gangguan pencernaan pada anak yang tengah menyerang adik Kay msaat itu. Seperti orang dewasa pada umumnya, anak yang terkena diare akan sering bolak-balik BAB dengan feses lembek atau cair. Maka yang Kak Niken lakukan saat itu menjaga tubuh adik Kay tidak dehidrasi. 

Apa Tanda atau Gejala Diare pada Anak?

Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB) menjadi 3 kali atau lebih dalam sehari, dengan tinja yang lebih cair. Menurut laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa sekitar 525.000 anak balita meninggal setiap tahunnya akibat diare.

Dengan catatan seperti itu maka biasanya orang tua akan panik jika melihat kondisi anaknya mengalami diare. Kondisi diare (mencret) seperti ini biasanya ditandai dengan:

  • Feses lebih encer dari biasanya.
  • Sakit perut atau melilit
  • Sering bolak-balik buang air besar (biasanya lebih dari 3 kali dalam 24 jam).
  • Perut anak jadi terlihat mengembang (kembung).

Pastinya akan sangat mengganggu kenyamanan perut anak, sehingga sebagai orangtua harus mengambil langkah cepat untuk memberikannya obat diare yang aman untuk anak.

Namun, adakah obat diare yang aman untuk anak? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, apakah anak-anak diperkenankan konsumsi obat diare? 

Bolehkah anak minum obat diare?

Meskipun dehidrasi merupakan tanda kegawatdaruratan, namun memberikan obat diare anak bukanlah solusi utama mengatasi atau mencegah masalah tersebut. Dilansir dari salah satu portal berita, Kemenkes RI juga tidak menyarankan memberikan obat diare atau mencret generik untuk anak karena terbukti tidak bermanfaat.

Ada baiknya kita konsultasikan lebih dulu pada dokter untuk langkah penanganan diare pada anak. Agar organ tubuh kita juga terhindar dari obat-obatan kimia berlebih.  

Ini dia obat diare untuk anak

Menurut informasi yang Kak Niken peroleh dari salah seorang teman yang berprofesi sebagai dokter, ada cara yang efektif untuk mengatasi diare pada anak, diantaranya:

  • Cairan oralit

Pastinya kita semua sudah tahu tentang cairan yang satu ini. Digunakan sebagai pertolongan pertama untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi pada anak. Dosis larutan oralit yang direkomendasikan untuk anak yaitu:

Usia <2 tahun: 15 ml per kg berat badan atau untuk satu hari sekali untuk mencegah dehidrasi. Usia 2-10 tahun: Ini panduan untuk anak-anak Kak Niken, jadi gunakan 50 ml per kg berat badan dalam 4-6 jam pertama atau 120-240 ml sehabis buang air besar.

Butuh 100 ml per kg berat badan pada 18-24 jam setelahnya, untuk mencegah dehidrasi. Sedangkan untuk bayi, berikan 60-120 mL cairan oralit sehabis BAB sembari terus memberikan ASI atau susu formula.

Saat memberikan oralit jangan lupa untuk tetap memberikan air mineral dan makanan lainnya yang mengandung kalori agar energi anak tetap terpenuhi. 

Cairan oralit untuk diare pada anak
Cairan oralit untuk diare pada anak (pict by urbansehat)
  • Suplemen Zinc

Suplemen zinc terbukti baik untuk mengatasi diare. Dapat membantu meringankan gejala diare dan membantu anak lebih cepat sembuh. Serta mampu memulihkan saluran cerna dan memperkuat daya tahan tubuh anak. 

Penelitian menunjukkan pemberian obat berupa suplemen zinc yang dibarengi dengan larutan oralit dapat mengurangi lamanya anak sakit diare. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF merekomendasikan untuk memberikan 20 mg suplemen seng setiap hari selama 10-14 hari untuk mengatasi diare akut pada anak.

Suplemen Zinc jadi salah satu obat diare untuk anak yang patut dipertimbangkan keberadaannya di setiap rumah.

  • Suplemen Probiotik

Probiotik dapat mengembalikan jumlah bakteri baik di dalam usus yang mungkin telah habis terkalahkan oleh bakteri jahat penyebab diare. Probiotik dapat membantu sistem imun untuk membasmi bakteri jahat di dalam usus yang menyebabkan infeksi.

Asupan probiotik bisa didapatkan dari kapsul, sirup, hingga bubuk. Salah satu probiotik yang bisa dikonsumsi anak yaitu yogurt. Penting bagi kita untuk konsultasi lebih dulu pada dokter sebelum memberikan probiotik. 

  • Obat Penurun Panas

Ada beberapa kasus anak mengalami demam dan nyeri pada bagian perut saat diare, namun ada juga yang tanpa gejala ini. Jika anak demam mencapai suhu 39 derajat celcius maka kita bisa memberikan obat seperti parasetamol atau ibuprofen.

Tak hanya obat diare untuk anak yang perlu kita perhatikan tapi juga asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Pilih makanan yang tepat dan lakukan konsultasi online dengan para dokter di salah satu aplikasi kesehatan seperti Halodoc.

Di platform Halodoc ini kita bisa konsultasi dengan dokter ahli serta mendapatkan solusi kesehatan yang lengkap dan terpercaya. Dokter juga akan memberitahukan obat diare untuk anak yang tepat sesuai kebutuhan masing-masing. 

Yuk kita jaga kesehatan keluarga!

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *