5 Cara Mengatasi Mual Saat Puasa

Mengatasi Mual Saat Puasa
Mengatasi Mual Saat Puasa

Mual adalah salah satu kondisi yang banyak dialami oleh orang yang sedang menjalankan puasa. Mual saat puasa bisa muncul ketika kondisi perut kosong, setelah berbuka puasa, atau sehabis
santap sahur.

Ahli gastroenterologi dari Cleveland Clinic AS, Christine Lee, berpendapat bahwa mual saat perut kosong lumrah terjadi karena perut menghasilkan asam klorida untuk mencerna makanan.

Jadi, jika kamu tidak makan dalam waktu cukup lama, maka asam klorida bisa menumpuk di perut. Saat asam tersebut naik ke kerongkongan bisa menyebabkan refluks asam, mulas, dan mual.

Selain itu, mual saat puasa juga bisa disebabkan oleh penyakit radang lambung atau maag. Peningkatan asam lambung saat perut kosong bisa memicu mual pada penderita penyakit lambung.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Mengikuti Puasa?

Nah, cara mengatasi mual saat puasa dapat dilakukan dengan memodifikasi kebiasaan sederhana saat sahur dan selepas buka puasa. Berikut ini adalah 5 cara mengatasi mual saat puasa :

1. Pilih Karbohidrat Kompleks Saat Santap Sahur

Makan sahur diibarakan sarapan yang bermanfaat untuk mencegah mual dan pusing saat berpuasa. Ketika sahur, usahakan mengonsumsi menu yang mengandung karbohidrat
kompleks. Sebab, nutrisi ini bisa membuat pencernaan melambat, jadi kamu akan merasa kenyang lebih lama dan tetap bertenaga sepanjang hari.

Untuk menu karbohidrat kompleks, bisa pilih oatmeal dengan susu rendah lemak, roti isi jenis gandum utuh, atau beras merah. Sebagai pelengkap seratnya, bisa pilih kurma, kacang
almond, dan buah – buahan seperti pisang.

2. Jangan Langsung Tidur Setelah Sahur dan Berbuka Puasa

Kebiasaan langsung tidur sehabis makan, baik itu selepas sahur ataupun berbuka tidak baik
untuk kesehatan. Tidur setelah makan bisa menyebabkan asam lambung naik ke
tenggorokan. Kondisi ini dapat memicu mual saat puasa. Posisi berbaring sesudah makan ini pun bisa
menghambat proses pencernaan.

Baca juga: 5 Tips Ampuh Menjaga Kelembaban Kulit Selama Puasa

Selain itu, langsung tidur sehabis makan juga bisa menyebabkan makanan yang seharusnya
diolah menjadi energi justru jadi menumpuk di dalam tubuh, sehingga menjadi timbunan
lemak.

3. Hindari Asupan Pedas, Asam, Berbahan Pengawet, dan Gorengan

Mengonsumsi makanan yang terlalu pedas dan asam bisa memicu kenaikan asam lambung
serta rentan mengiritasi lambung. Beberapa asupan asam antara lain jeruk nipis, lemon,
jeruk bali, dan tomat.

Selain pedas dan asam, hindari juga makanan olahan karena umumnya mengandung bahan
pengawet serta banyak gula dan garam. Dan hindari pula makanan yang digoreng. Sebagai
gantinya, pilihlah teknik memasak yang lebih sehat seperti direbus, dikukus, atau ditumis.

4. Minum Air Putih yang Cukup

Cukupilah kebutuhan air putih atau setidaknya enam hingga delapan gelas per hari. Jauhi
minuman berkafein, jus yang mengandung banyak gula, minuman berlimpah gula, dan soda.
Untuk menambah jumlah pasokan air dalam tubuh, kamu bisa mendapatkan tambahannya
dari buah – buahan dan sayur segar.

5. Makan Dalam Porsi Kecil Tapi Sering

Selama menjalankan puasa, sebisa mungkin makan dalam porsi kecil namun lebih sering.
Misalnya, kamu bisa berbuka dengan kurma dan sup terlebih dahulu untuk membatalkan
puasa.

Baca juga: Bulan Ramadan: 10 Rahasia Mengapa Anak-Anak Sangat Menyukainya!

Jadi, diibaratkan mesin, pencernaan tubuh manusia juga perlu pemanasan terlebih
dahulu sebelum makan berat. Apalagi perut sebagian orang rentan kaget ketika tiba – tiba
diberi makan berat setelah kosong seharian.

Nah, sesudah shalat maghrib, kamu baru bisa menyantap hidangan utama dan diikuti makan
besar lain setelah shalat tarawih. Selain itu, hindari pula makan besar tiga jam sebelum tidur,
supaya proses pencernaan makanan tidak terganggu. Yuk kita hindari mual saat puasa!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *