Class meeting di masa pandemi, pentingkah? Pembelajaran tatap muka sekalipun saat ini telah dilangsungkan, hal itu masih belum bisa dipastikan bahwa siswa dalam satu kelas nantinya bisa saling mengenal satu sama lain. Karena selama tatap muka siswa hanya mempunyai waktu yang cenderung sedikit di kelas. Belum lagi para siswa tersebut dikondisikan dengan protokol jaga jarak.
Tidak hanya itu saja, kewajiban memakai masker akan membuat mereka lebih susah lagi dalam mengenal wajah satu sama lain. Dalam kurun waktu hampir 2 tahun belajar jarak jauh akhirnya membuat siswa merasa saling terasing satu sama lain. Maka dapat menimbulkan rasa kurang berani untuk mengenal teman sekelas mereka ketika pembelajaran tatap muka telah dilangsungkan.
Kondisi tersebut memang wajar sekali dialami oleh siapapun. Terlebih di kalangan para pelajar, perasaan lalu tentunya akan sangat dominan. Perasaan malu tersebut akhirnya juga akan membatasi mereka untuk saling mengenal. Sekalipun di sini telah dilakukan mediasi, pada akhirnya mereka tetap lambat untuk bisa akrab dan kenal satu sama lain.
Karena itulah, class meeting di saat ini merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan agar para siswa bisa saling mengenal. Sehingga anak-anak bisa melatih kemampuan dasarnya dengan lebih baik.
Apa Manfaat Class Meeting di Masa Pandemi?
Class meeting yang dilakukan di masa pandemi memang dinilai cukup efektif untuk membuat para siswa akhirnya bisa mengenal teman-teman mereka. Untuk menghindari kerumunan, maka kegiatan tambahan bisa menggunakan aktivitas yang tidak mengkondisikan antar para pelajar tersebut harus kontak langsung. Aktivitas seperti baris-berbaris, game dan lain sebagainya bisa dilakukan.
Dengan melakukan aktivitas berkelompok tanpa harus menuntut adanya kontak fisik akan sangat mampu mewujudkan proses perkenalan antar siswa, khususnya bagi mereka yang mengambil peran. Kita bisa membayangkan proses berlatih dalam mengikuti aktivitas class meeting di masa pandemi tersebut.
Mereka akan melakukan diskusi ataupun melakukan gagasan serta praktek yang disepakati. Agar kemampuan dasar anak-anak nantinya bisa memberikan hasil yang terbaik di dalam aktivitas class meeting. Dengan begitu para siswa tidak hanya saling mengenal fisik saja, namun pada akhirnya mereka akan mengetahui sikap dan karakter satu sama lainnya.
Seorang guru perlu melibatkan siswa di dalam kelas aktivitas dengan merata. Satu siswa cukup mengikuti satu aktivitas, sehingga hal itu akan memungkinkan siswa-siswa lain untuk ikut ambil bagian. Situasi di dalam class meeting yang memang cenderung tidak formal akan mendukung proses perkenalan tersebut terjadi dengan sendirinya. Dan pastinya hal ini akan susah ditemukan selama masa pembelajaran tatap muka.
Di dalam class meeting proses perkenalan akan terbentuk pada diri siswa yang berperan sebagai supporter ataupun penonton. Tidak hanya soal fisik saja, melainkan di sini juga mengenai perasaan. Para siswa akan tertuntut untuk mempunyai empati yang sama guna mendukung tim mereka sendiri.
Dan semua suporter di tiap kelas akan melakukan hal tersebut, dengan begitu nantinya akan terdapat proses perkenalan yang sifatnya masih di kalangan para pelajar. Class meeting memang bisa saja menimbulkan kerumunan jika tidak dikelola dengan cara yang tepat. Kerumunan tersebut mudah terjadi di pihak suporter atau penonton.
Itulah sebabnya para suporter atau penonton perlu untuk diingatkan agar mereka selalu continue pada tiap kegiatan class meeting berlangsung. Karena memang seperti diketahui, siswa yang menjadi penonton atau supporter, mereka kurang bisa mengontrol diri saat meluapkan kegembiraan ataupun ketika mereka tengah menyemangati timnya.
Mengingat betapa besarnya peran class meeting di masa pandemi dalam membuat siswa saling mengenal satu sama lain ini, maka class meeting merupakan kegiatan yang memang perlu untuk dilakukan sebagai salah satu ajang adu otak dan saling mengenal satu sama lain.