Apakah air minum aman dari kontaminasi? kita sering menggunakan air tanah atau air keran untuk konsumsi air minum sehari-hari? Atau lebih memilih air dalam kemasan karena praktis?
Faktanya, ada kontaminan pada ketiga persediaan air tersebut. Beberapa diantaranya dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Coba kita perhatikan air keran yang ada di rumah. Biasanya ini merupakan air yang diolah melalui instalasi pengelolaan air. Dimurnikan menurut peraturan tertentu dan kemudian dikirim ke rumah-rumah penduduk. Namun, terdapat kontaminan pada air jenis ini.
Semua kontaminan ini memiliki efek samping. Termasuk muntah, diare, mual, radang paru-paru, atau gastrointestinal.
Bagaimana dengan air sumur? Apakah air sumur bisa jadi alternatif air bersih yang dapat dikonsumsi? Sebenarnya pasokan air ini juga bisa mengandung bakteri.
Begitu Pula dengan air dalam kemasan. Banyak orang berpikir bahwa mereka memilih air dalam kemasan karena relatif lebih aman dan bersih. Sebenarnya, ada beberapa persen merek air minum dalam kemasan yang diuji mengandung kontaminan.
Secara nggak langsung, kita sudah mengonsumso air keran, sumur, serta air minum dalam kemasan sejak lama. Setiap kali kita mengonsumsi air tersebur, efeknya mungkin tidak fatal. Tapi kita bisa mencegahnya agar air minum aman.
Salah satu penemuan yang terbaru yaitu Reverse Osmosis System. Ini adalah sistem pemurnian air yang dipasang di bawah wastafel. Dapat menghilangkan zat yang tidak diinginkan dari molekul-molekul air.
Jadi, sistem RO (Reverse Osmosis) terdiri dari pra-filter-karbon aktif granular (GAC), membran RO, tangki penyimpanan, dan keran yang mengalirkan air murni.
Apa yang istimewa dari sistem RO?
Sistem RO juga bisa disebut sistem filtrasi hiper. Karena menghilangkan lebih banyak kontaminan daripada sistem lainnya. Sistem akan menghilangkan bakteri, virus, garam, gula, protein, partikel, pewarna, logam berat, klorin, dan produk sampingan terkait.
Sistem ini juga melakukan pekerjaan yang unggul untuk menghilangkan sebagian besar bahan kimia anorganik, sebagian besar mikroorganisme, dan kontaminan anorganik. Bahkan menghilangkan obat-obatan yang tidak diinginkan yang berakhir di air kita.
Tentu sistem RO ini juga memiliki kekurangan. Proses yang dilakukan cukup lambat dan terdapat cukup banyak limbah air. Dibutuhkan sekitar satu hingga tiga galon air murni untuk menghasilkan satu galon air murni. Meskipun hasil memang akhirnya benar-benar sepadan.
Bisa jadi membuang-buang air merupakan salah satu masalah rumah tangga bagi kita. Maka ada solusi lainnya yaitu dengan sistem air minum LINX Evolution.
Sebenarnya jika kita mengetahui kontaminan apa yang palling banyak terdapat dalam air, maka disinilah kita mencari tahu apa kebutuhan kita masing-masing. Agar air minum aman dan bisa dikonsumsi.