Bahaya Picky Eater Pada Anak Balita dan Cara Mengatasinya!

pickyeater

Hai Bunda! Picky eater pada anak balita adalah kebiasaan makan yang memilih-milih yang umum terjadi pada anak usia 2-5 tahun. Biasanya, anak balita picky eater akan memilih hanya beberapa jenis makanan dan menolak makanan yang dianggap tidak disukai.

Kebiasaan makan yang memilih-milih pada anak balita bisa menjadi sulit untuk diatasi karena pada usia ini, anak cenderung lebih selektif dalam memilih makanan dan terkadang sulit untuk memahami kenapa mereka harus mencoba makanan yang berbeda.

Dan apabila picky eater tidak bisa ditangani dengan baik dapat menyebabkan beberapa bahaya yang serius bagi kesehatan dan pertumbuhan anak.

Berikut adalah 5 bahaya yang dapat terjadi jika picky eater pada balita tidak bisa diatasi:

1. Malnutrisi

Picky eater pada anak balita dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan malnutrisi atau kekurangan gizi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan pertumbuhan pada anak seperti pertumbuhan yang lambat, gangguan pada organ tubuh, dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.

2. Risiko Obesitas

Anak balita yang memilih-milih makanan dan hanya menyukai makanan tertentu cenderung mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan rendah nutrisi. Jika kebiasaan ini terus dibiarkan, anak balita dapat mengalami risiko obesitas atau kegemukan. Obesitas pada anak balita dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan masalah pada sendi.

3. Gangguan pertumbuhan gigi

Anak balita yang picky eater cenderung hanya makan makanan tertentu yang seringkali manis atau asam. Jika kebiasaan ini dibiarkan, anak balita dapat mengalami gangguan pertumbuhan gigi seperti kerusakan pada gigi, karies gigi, dan gusi berdarah.

Baca Juga: Kecanduan Gadget pada Anak: Dampak Buruknya terhadap Kesehatan Mental dan Fisik

4. Masalah pencernaan

Kebiasaan picky eater pada anak balita dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, diare, dan perut kembung. Hal ini disebabkan karena makanan yang dikonsumsi tidak seimbang dan kurang serat.

5. Gangguan emosional

Kebiasaan picky eater pada anak balita dapat mengakibatkan gangguan emosional seperti stres dan cemas. Anak balita yang picky eater dapat merasa khawatir dan takut saat harus mencoba makanan baru, dan hal ini dapat mempengaruhi pola makan mereka.

Tentunya, sebagai orang tua atau pengasuh, hal ini dapat menjadi masalah yang membingungkan dan membuat khawatir.

Nah, berikut adalah 7 cara mengatasi picky eater pada balita yang bisa dicoba:

1. Berikan variasi makanan

Anak balita yang picky eater cenderung memilih hanya beberapa jenis makanan dan menolak makanan yang dianggap tidak disukai. Oleh karena itu, penting untuk memberikan variasi makanan dalam porsi yang kecil dan sering. Kamu bisa mencoba memberikan makanan yang disukai anakmu dan mencampurkannya dengan bahan-bahan yang sehat dan bernutrisi.

2. Buat makanan menarik

Membuat makanan menarik dan kreatif dapat membantu anakmu untuk lebih tertarik dan ingin mencoba makanan baru. Misalnya, kamu bisa mencoba membuat bentuk-bentuk lucu dari sayuran atau buah-buahan yang disukai anakmu.

3. Ajak anakmu memilih makanan

Melibatkan anakmu dalam proses memilih dan memasak makanan juga dapat membantu mereka merasa lebih tertarik dan terlibat dalam mempelajari makanan baru. Kamu bisa meminta anakmu untuk memilih sayuran atau buah-buahan yang mereka sukai saat berbelanja bahan makanan di pasar atau supermarket.

Baca Juga: 10 Ide Me-Time Out Of The Box Untuk Para Bunda! Unik dan Seru!

4. Ajak anakmu berpartisipasi dalam memasak

Ajak anakmu berpartisipasi dalam memasak makanan yang mereka sukai. Ini akan membantu anakmu merasa lebih terlibat dalam mempelajari makanan baru dan memperluas preferensi makanannya.

5. Berikan dorongan positif

Memberikan dorongan positif saat anakmu mencoba makanan baru adalah penting. Kamu bisa memberikan pujian atau hadiah kecil jika anakmu mencoba makanan baru.

6. Jangan memaksa anak untuk makan

Jangan memaksa anak untuk makan makanan yang tidak mereka sukai. Ini dapat membuat anakmu semakin enggan untuk mencoba makanan baru. Sebagai gantinya, coba berikan alternatif makanan yang sehat dan bervariasi.

7. Berikan contoh yang baik

Memberikan contoh yang baik dapat membantu anakmu untuk lebih terbuka dalam mencoba makanan baru. Kamu bisa menunjukkan kepada anakmu bahwa makanan yang sehat dan bervariasi adalah hal yang penting untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

 

Nah, itulah bahaya dan cara mengatasinya! Ingatlah bahwa setiap anak memiliki preferensi makanan yang berbeda-beda, jadi tetap sabar dan konsisten dalam memberikan makanan yang sehat dan bernutrisi bagi anakmu. Jangan lupa untuk mengajak anakmu berpartisipasi dalam proses memilih dan memasak makanan agar mereka lebih tertarik dan senang mencoba makanan baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *