Perkembangan Psikologi Anak – Halo ibu pintar! Terimakasih ya telah menjadi ibu maupun calon ibu yang hebat selama ini. Kita pasti tahu bahwa setiap anak memiliki proses tumbuh kembang dengan kecepatannya masing-masing. Bagi para ibu maupun calon ibu pintar diluar sana, penting untuk mengetahui bahwa ada beberapa anak yang mungkin menghadapi kesulitan dalam menjalani setiap prosesnya. Oleh karena itu, dengan memahami tahapan perkembangan psikologi sang anak, diharapkan ibu pintar bisa membantu sang anak menghadapi prosesnya.
Berikut beberapa tahapan perkembangan psikologi anak sesuai dengan periode usianya:
1. Bayi: Usia 0 – 18 bulan
Selama periode ini, biasanya tumbuh kembang sang bayi sangatlah cepat dan unik. Menantang sekaligus menyenangkan merupakan perasaan yang biasanya dialami para ibu pada periode ini. Tahap ini merupakan tahap yang penting untuk mengembangankan ikatan antara ibu dan anak. Karena pada tahap ini, ikatan yang telah dibangun akan bertahan seumur hidup.
Hal paling mudah yang bisa dilakukan seorang ibu adalah berkomunikasi dengan sang bayi. Karena dalam proses sang ibu membangun komunikasi, secara tidak sengaja sang bayi telah mengembangkan keterampilan komunikasinya.
Baca Juga: 4 Cara Paling Efektif Mengatasi Tantrum Pada Anak
2. Balita: Usia 18 bulan – 3 tahun
Pada fase ini, sang anak mulai mengambil langkah pertamanya menyerap berbagai hal di lingkungan sekitarnya. Mereka mulai mempelajari berbagai objek yang menarik dan perasaan emosionalnya pun mulai berkembang. Dalam fase ini, kata “tidak” akan mulai muncul dan secara naluriah mereka akan sering “mengamuk” di fase ini.
Oleh karena itu, kita sebagai orangtua harus bisa mengimbangi emosi sang anak dengan cara tidak ikut terpancing emosinya. Selain itu kita juga harus bisa mendidik sang anak dalam hal mengontrol emosi dan belajar untuk bisa menerima kata “tidak” dari orang lain.
3. Prasekolah: Usia 3 – 6 tahun
Masa prasekolah dan taman kanak-kanak dimulai pada fase ini. Selama fase ini, hal terpenting yang mereka bisa dapatkan adalah bermain. Maka dari itu, kita juga harus memastikan bahwa permainan yang dimainkan sang anak adalah jenis permainan yang menarik dan mendorong perkembangan anak dalam hal bersosialisai, berbahasa, dan kreativitas anak.
Di masa ini, interaksi yang kooperatif anatara teman sebayanya sangat diperlukan. Perkembangan mental anak dalam proses ini juga harus ditanamkan agar ketika mereka bersosialisasi dan bermain dengan temannya, mereka mampu bersaing secara kooperatif. Peran orangtua dalam fase ini adalah menjadi “pelatih” dan juga “guru” untuk membantu mereka menguasai pembelajaran dasar yang mereka alami.
Baca Juga: Ketahui cara mengatasi babyblues yang sering terjadi di kalangan ibu muda!
4. Usia sekolah: 6 – 12 tahun
Perkembangan psikologis anak usia 6 tahun keatas biasanya sudah menujukkan sikap yang mandiri serta mampu berkompetisi dengan cepat. Dalam fase ini, kepercayaan diri sang anak akan terus diuji melalui pengaruh tantangan akademik dan sosial di lingkungan sekolahnya. Pengawasan lebih kepada sang anak sangatlah penting pada fase ini karena mereka sudah mulai belajar untuk membuat keputusan-keputusan yang baik dan belajar mendisiplinkan diri. Kita sebagai ibu pintar juga harus memiliki kemampuan untuk memberikan mereka pengetahuan moral dan norma-norma masyarakat yang mendasar.
Sekian pembahasan singkat mengenai perkembangan psikologi sang anak. Semoga para ibu dan calon ibu pintar diluar sana mampu belajar dan terus berusaha sebisa mungkin membantu sang anak dalam proses tumbuh kembangnya dengan baik. Salam semangat ibu-ibu hebat!